Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Segala pujian hanya milik Allah SWT, shalawat tercurah buat sang idola Muhammad SAW
Ketahuilah ... saudaraku se Iman ...
Tidak ada satupun diantara kita yang punya keinginan berbuat kesalahan, dalam bahasa agamanya disebut dosa ...,
Namun ...
Terkadang ...tanpa disadari atau karena sudah menjadi suatu kelumrahan, kita sering terjerambab ke dalam kubangan dosa, anehnya kita konsisten melakukan dosa tersebut, dalam artian kita sering melakukan dosa yang sama, kadar yang sama, dan kitapun sama-sama menyadari hal tersebut adalah dosa, tapi kita tetap melakukannya tanpa beban, ibarat keledai ... terperosok berulang kali dalam lobang yang sama ...
Disaat kita tersentak atas dosa-dosa yang kita lakukan, ada rasa penyesalan, penyesalan yang terkadang menyesak dalam dada, dunia terasa sempit, perasaan itu menghimpit seolah-olah kita pendosa yang paling besar dosanya dipermukaan bumi,
tapi ...
disaat kita punya kesempatan berbuat dosa, penyesalan tinggal penyesalan, yang dosa kembali terulang, lalu kita menyesal kembali ... sampai kapan ???
Logikanya sederhana ...
Mungkin kita pernah memarahi seorang anak kecil yang sedang bermain bola dipekarangan rumah kita, kebetulan tanpa sengaja bola yang ditendangnya nyasar ke pot bunga hingga menyebabkan pot bunga pecah berserakan, tentunya hal ini menyebabkan kita kerugian ...
Hakikatnya kita mampu untuk memahami bahwa anak kecil tersebut secara tidak sengaja menendang bola ke arah pot bunga ...dan kitapun menyadari berapalah harga satu pot bunga ...tapi karena arogansi kita yang merasa dirugikan ... dan keyakinan kita bahwa kita berhak menuntut bela atas harta kita ...tanpa lagi memandang dari sudut pelaku bahwa pelaku adalah anak-anak yang tidak mengerti apa-apa ...serta menyepelekan alasan ketidaksengajaan anak tersebut ... lantas kita memaki-maki ...menghardik ...mengeluarka umpatan bahkan ancaman hingga menyebabkan anak tersebut menggigil ketakutan, pucat, bahkan menangis ....
Melihat reaksi tersebut sayup-sayup muncul kesadaran kita bahwa tidak pantas kita memarahi anak kecil tersebut ...hati kecil kita mulai menerima pecahnya pot bunga hanyalah ketidaksengajaan, jelas tidak tampak niat anak tersebut memecahkan pot bunga ... dan kitapun mulai sadar bahwa yang melakukan adalah anak kecil ...
Akhirnya ...
Dengan rasa kasih sayang kita rangkul anak yang ketakutan tersebut ...dengan ketulusan hati kita minta maaf ...itulah hakekat hati kita yang sebenarnya ...
Tapi ...
Satu hari kemudian ... atau satu minggu kemudian ... terjadi peristiwa yang sama, hanya pelakunya anak kecil yang lain, memecahkan pot bunga kita dengan tendangan bola yang juga nyasar ... apa yang kita lakukan ??? Kembali kepada apa yang kita lakukan pertama kali terhadap anak pertama yang melakukan kesalahan merusak pot bunga kita ...memaki ... menghardik ...mengumpat ...lalu menyesal kembali ... minta maaf ...ya ...seperti itulah kita ... seperti keledai terperosok dalam lubang yang sama, hanya waktunya saja yang berbeda ...
Sadarkah kita ...
Jika hal tersebut dibiarkan dan tetap bercokol dalam hati kita ... lambat laun akan menjadi karakter ... membentuk sebuah kebiasaan ( akhlak ) ... disaat menjadi sebuah akhlak maka kita tidak akan lagi punya rasa sesal, menyadari, dan minta maaf ..., perasaan sesak dalam dada akan terkikis seiring tidak akan ada lagi merasa diri pendosa yang paling besar ... Berselindung kita kepada Allah SWT dari hal yang demikian ...
Ambillah pelajaran duhai saudaraku se Iman ...
Ini hanya sekelumit untuk menyadarkan kita betapa kita begitu banyak berlumuran dengan dosa, dosa yang terkadang kita anggap sepele, disaat kita menyadari itu dosa baru hal yang kita anggap sepele menjadi besar ...
Sayangnya ...banyak diantara kita yang tidak menyadari dosa-dosa yang kita lakukan ...
Maka ... cobalah detik ini ...hari ini ...menggali nilai-nilai kesadaran kita ...agar kelak kita tidak menjadi orang yang menyesal ... disaat hari penyesalan itu tidak bermakna ...
Wassalamu'alaikum Warahmatulllaahi Wabarakaatuh