WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO

WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO
WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO

Selasa, 26 April 2011

Laila dan Majnun, Dalam Perspektif Membakar Semangat Dakwah

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah menumbuhkan rasa kepada kita untuk peduli pada sebuah hakikat kebenaran, kalaupun ada yang memandang apa yang kita yakini adalah suatu hal yang aneh. Shalawat teruntuk Rasulullah SAW yang telah memberikan rambu-rambu untuk menepuh jalan yang di ridhai oleh Allah SWT.




Sumber Gambar : mutiara-mutiaracinta.blogspot.com

Dalam rangka " watawa shawbilhaq, watawa shawbishshabr ", nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati dalam kesabaran, beberapa hari yang lalu ana mengirim pesan nasehat melalui SMS kepada beberapa shahabat dan murid ana, nasehat tersebut ana kutip dari karya Zaprul Khan yang berjudul Kisah-kisah Penuh Hikmah Yang Sanggup Menumbuhkan IQ, SQ dan EQ,  terbitan Mitra Pustaka, 2006. Intisari nasehat tersebut adalah : Adakah zaman sekarang seorang pemuda yang mempunyai sikap seperti Qais ? Bisakah kita temukan saat ini seorang pemuda yang meletakkan komitmen pilihannya pada keagungan dan kemuliaan akhlak seorang perempuan, bukan pada kekayaan, status, dan kecantikan semata ? Seandainya ada, saya kira diapun akan mengalami nasib yang sama dengan Qais : dia akan mendapat gelar " majnun " ( si gila ).

Subhaanallaah !!!

Ternyata nasehat kiriman tersebut mendapat tanggapan serius, diantara murid ana yang menerima pesan ini memberikan balasan jawaban yang intinya mengatakan tidak ada untuk hari ini pemuda seperti Qais tersebut, kemudian ada lagi yang memberikan balasan, inti balasannya dalam bentuk pertanyaan ; mengapa dia diberi gelar majnun, dianggap gila, bukankah komitmen yang dipegang Qais suatu yang hal yang benar ? Untuk pertanyaan ini telah ana jawab secara ringkas melalui balasan SMS.

Agar kita lebih bisa berbagi, dua tanggapan dari murid ana tersebut ingin ana bagi kepada kita semua secara lebih luas, terutama hal ini ana tujukan kepada para generasi Islam baik dari kalangan sahabat ana, murid-murid ana, dan pada umumnya saudara se Iman.

Selama ini mungkin diantara  kita yang pernah membaca atau mendengar kisah cinta Laila dan Majnun, mendapatkan sebuah konsep pemahaman, bahwa Qais diberi gelar majnun karena dia begitu tergila-gila dengan asmara cintanya pada Laila. Namun dalam perspektif yang dijelaskan Zaprul Khan, ada sedikit hal yang mungkin kurang kita dapatkan atau kurang menjadi perhatian kita. Dalam penuturan Zaprul Khan kisah Laila dan Majnun dijelaskan dengan pemahaman bahwa Qais bergelar majnun dikarenakan dia mencintai sosok perempuan yang bernama Laila dengan tergila-gilanya, padahal Laila adalah sosok perempuan yang tidak berparas cantik, sehingga orang menjadi keheranan dengan sikap Qais tersebut yang bermuara dianggapnya Qais sebagai orang gila. Namun Qais menjelaskan dengan syair bahwa dia tidak mampu untuk menjelaskan alasannya kepada orang tentang apa yang menyebabkan dia mencintai Laila, karena dia mencintai Laila tidak memandang rupa, tapi karena akhlak kebaikan yang memancar dari diri Laila, sementara orang lain tidak mampu memandang hal tersebut. Demikian kira-kira yang dapat ana tangkap dari penuturan Zaprul Khan tentang kisah Laila dan Majnun serta ulasan yang diuraikannya.

Dari kata kunci yang dipaparkan Zaprul Khan, yakni isi pesan SMS yang ana kirimkan kepada beberapa sahabat dan murid ana tersebut  dapat dipahami jika kita berpijak pada jalan kebenaran, mampu melihat sesuatu dari sisi hakikat kebenaran, dan berbeda dari orang kebanyakan walaupun hal tersebut tidak mampu dilihat dan dirasakan oleh panca indra serta tidak dirasakan oleh kebanyakan manusia, maka kita akan dianggap aneh yang berujung pada anggapan gila. Karena orang-orang yang memahami sesuatu yang berbeda dengan pemahaman orang kebanyakan, walaupun hal tersebut benar, maka orang-orang akan menganggap yang berbeda itu telah meyimpang dan gila.

Demikianlah halnya kita ... dalam menempuh perjuangan menegakkan kebenaran ajaran Islam, kita akan berbenturan dengan kebiasaan orang kebanyakan, karena kebiasaan terbentuk secara alamiah dan ditradisikan secara turun temurun sehingga mengakar dihati manusia, disaat telah menjadi kebiasaan dan mengakar dalam kehidupan, maka ia akan menjadi pembenaran dalam hidup walaupun hal tersebut hakikatnya salah. Maka Islam datang meluruskan kekeliruan tersebut, disinilah benturan itu akan terjadi, karena Islam datang dengan cara mengajarkan sesuatu yang berbeda dengan kebiasaan dan tradisi, maka orang akan menganggap ajaran Islam itu aneh dan para pembawanya dianggap gila. Demikianlah yang dialami Rasulullah SAW dalam mendakwahkan Islam.

Untuk itu jangan heran ... kalau kita mengajak teman-teman kita untuk mengikuti kegiatan bernuansa ke Islaman, apakah itu namanya pembekalan ilmu untuk diamalkan seperti kegiatan dakwah sekolah misalnya, atau wirid remaja di masjid atau mushalla, mereka enggan dan menolak, karena mereka tidak terbiasa dengan hal tersebut. Tapi coba, ajak mereka untuk mengikuti konser nyanyian-nyanyian setan, goyangan mengundang nafsu syahwat, mereka akan bersegera untuk mengikutinya, karena kebiasaan semenjak dahulu kalanya yang ditanamkan oleh para penggoda agar kita mendurhakai Allah SWT adalah mencintai hiburan dan kecendrungan pada pemuasan nafsu syahwat. Hal tersebut telah mengakar dalam kehidupan masyarakat. Maka bagi siapa yang menolak tradisi tersebut dianggap aneh, maka akan muncullah statemen yang merendahkan terhadap kelompok orang-orang yang menentang tradisi tersebut " sok alim , sok suci," yang berujung pada " majnun. "

Disinilah ranting-ranting serta duri-duri jalan dakwah ini menyembul dan membelintang ditengah jalan. Untuk itu dibutuhkan ketegaran, semangat, optimisme, dan selalu yakin akan pertolongan Allah SWT. Karena Allah SWT telah menjanjikan, siapa yang menolong agama Allah SWT, maka Allah SWT akan menolongnya dan menguatkan pijakan kakinya ( Baca surat Mummad ayat 7 ). Bersiap-siaplah untuk mendapatkan gelar Majnun disaat kita telah memutuskan diri untuk bergabung dalam barisan panjang para kafilah dakwah. Dan ... tahukah antum disinilah nikmatnya perjuangan ini, karena perjuangan tanpa rintangan akan menimbulkan kebosanan, tapi rintangan adalah tanjakan agar kita selalu berhati-hati dalam meniti jalan kebenaran dan membuat kita tidak ngantuk dalam perjalanan karena membosankan ? Bukankah dalam sebuah taman yang luas, akan tampak indah dan semerbak dikala ditumbuhi oleh bunga-bunga mekar yang memiliki aneka warna, jika taman tersebut hanya ditumbuhi bunga satu warna, adakah keindahan taman tersebut ???
Renungkanlah wahai saudaraku yang berfikir !!!

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh         

           

Kamis, 21 April 2011

Mengapa Kita Harus Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler ???

Assalaamu'alaikum Warhamtullaahi Wabarakaatuh

Kesyukuran kita persembahkan kepada Allah SWT yang telah menumbuhkan kita dalam lingkungan kaum muslimin, menghidupkan kita dengan cahaya petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah, dan menuntun kita ke jalan yang lurus melalui lisannya para ulama yang ikhlas. Shalawat buat Rasulullah SAW.

Ada semacam kebiasaan yang dibiasakan oleh kaum pelajar, terutama bagi kita-kita yang tergolong pelajar aktif dan duduk dibangku sekolahan tingkat dasar, menengah dan atas. Entahlah ... kita tidak begitu menyadari mungkin ... kosep niat dalam proses kita sebagai sebagian pelajar  ( catat ya ...sebagian, berarti bukan keseluruhan ) tidak lebih dari pada belajar untuk menuntut ilmu, karena memang diwajibkan orang tua, dan kondisi lingkungan kita juga menuntut hal tersebut, yakni setiap warga negara wajib belajar sembilan tahun. Ya ... hanya sekadar menunaikan tuntutan tersebut. Sehingga terkadang dalam proses belajar kita cendrung menoton, statis dan membosankan. Maka berlakulah kaedah cara belajar kita " Pergi Sekolah, lalu pulang ".


Memang, kita selaku pelajar muslim, berkewajiban untuk menuntut ilmu,dengan ilmu kita akan mampu mengarungi kehidupan, dan dengan ilmu ini pulalah penentu kadar apakah amalan kita bernilai amal shaleh atau malah bernilai amal salah, namun apakah cukup hanya datang kesekolah lalu pulang, datang ke sekolah lalu pulang, demikian seterusnya.

Ada hal-hal penting dalam belajar namun terabaikan dengan alasan itu bukan bagian dari pembelajaran wajib. Dalam dunia pendidikan kita, ada istilah pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran ekstrakurikuler. Khusus untuk ekstrakurikuler lebih mengarah pada pengembangan diri baik secara kognitif, afektif ataupun psikomotor, atau dalam istilah agama kita, pengembangan daya akal, hati dan amal. Maka tuntutan dari ekstrakurikuler lebih mengarah pada pembentukan karakter diri kita yang sesungguhnya. Namun sayang ekstrakurikuler ini kita anggap sebagai kasta kedua dalam tingkat keharusan memperoleh ilmu pengetahuan.

Tahukah antum ...
Sesungguhnya ... ekstrakurikuler ini bukan semata-mata kegiatan pembelajaran tambahan bagi pelajar, tapi sebagai pokok yang akan menyempurnakan materi-materi ilmu yang kita serap dalam pembelajaran intrakurikuler. Terkhusus untuk kita-kita yang memperoleh pendidikan di madrasah, sebagai sebuah institusi berlabel Islam, hendaknya kita menyadari bahwa menjadi keharusan untuk kita mengikuti kegiatan ekstrakurikuler berbasis ke-Islaman, apakah muhadharah ataupun pembinaan untuk remaja Islam. Mungkin ada kita yang menyangkal " Lho ... kitakan sudah diinfus dengan materi ke-Islaman dalam kurikulum wajib madrasah, apalagi bagi kita Program Keagamaan,  untuk apa lagi tambahan materi ke-Islaman ? "

Sadarilah ...
Karena kita telah diinfus dengan materi ke-Islamanlah makanya  kita dituntut untuk lebih mengembangkan penguasaan materi keilmuan tersebut. Dengan dasar-dasar kokoh yang kita miliki akan menjadi batu loncatan bagi kita untuk memperoleh pendalaman keilmuan ke-Islaman. Inilah yang dimaksud dengan istilah, " melangkah lah dari awal, dan sampaikan tujuanmu pada puncaknya ". Artinya belajarlah Islam itu dari akarnya hingga sampai kepada buahnya, jangan hanya sepotong-sepotong, dan sambilan belaka. Kuasai Islam itu hingga ke dasarnya, sampai kita mampu untuk mengamalkannya. Sehingga kita bukannya hanya cerdas secara akal, tapi juga cerdas secara amal. Satu hal, semua itu tidak akan cukup hanya dengan belajar dalam intrakurikuler. Jadilah orang yang paham dengan agamamu dengan benar-benar paham. Kemunduran umat Islam hari ini diantaranya adalah disebabkan pemahaman terhadap Islam yang dangkal, tapi telah berani bicara Islam layaknya seorang ulama. Muaranya, saling menyalahkan menjadi budaya, menyalahkan cara shalatlah, menyalahkan cara baca al-Qur'anlah. Padahal apa yang dilakukan seseorang dalam ibadahnya belum tentu salah, karena mereka bisa jadi memiliki dasar untuk melakukannya, sementara bagi kita yang menyalahkan mungkin saja dasar yang mereka miliki tidak kita ketahui karena minimnya pemahaman kita terhadap dalil-dalil agama.

Untuk itu berbenahlah ... Hapuslah budaya sekolah pulang, sekolah pulang, ikuti segala kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan bagian dari pembelajaran kita. Lha ... hanya untuk mengikuti kegiatan yang telah ada saja mengapa kita merasa berat ..., sementara lihatlah orang lain, mereka berusaha mengadakan dan merancang kegiatan tersebut ... keterlaluan rasanya jika hanya untuk mengikuti yang telah ada kita enggan.

Assalaamu'alaikum Warhamtullaahi Wabarakaatuh 



.

Minggu, 17 April 2011

Tidak ada kita yang mengetahui pergerakan siapakah yang layak dikatakan pergerakan Islam yang sesungguhnya

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Alhamdulillaah, hanya milik Allah Azza wa Jalla, yang telah menunjukkan pada kita kemilau cahaya keagungan Islam, Slawat buat Rasulullah SAW.


Entahlah ... kita tidak mengetahui kelompok siapa yang kelak menemui menemui Allah SWT dalam keadaan suci, diberikan tempat yang begitu indah, surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai ... Entahlah, tidak ada satupun kelompok kita yang mengetahui amalan siapa yang kelak dianggap tercatat amal shaleh yang dapat menjadi penyelamat dari huru-hara mengerikan peristiwa kiamat. Entahlah, kelompok siapa yang layak dikatakan benar dalam berjuang menegakkan Islam dan dianggap betul-betul pemegang amanah yang Allah SWT titipkan dipermukaan bumi ...

Ya ... tidak ada satupun kelompok yang mengetahuinya !!!
Tapi ... mengapa ? ... Mengapa kita yang belum tentu layak sebagai orang-orang yang dikatakan kelompok orang-orang yang mensucikan diri telah menganggap kelompok kita suci ? Lalu dengan seenaknya mengutuk, mencaci, menghujat kelompok lain dengan tuduhan mereka adalah pendosa. Mengapa kita merasa kelompok  kita adalah bagian dari kelompok yang telah memesan tiket ke surga ? Lantas dengan gegabah memposisikan kelompok lain dengan posisi di neraka manakah kelak mereka ditempatkan. Mengapa kita begitu yakin amalan kelompok kita adalah amalan yang benar dan tercatat amalan shaleh ? Maka dengan serampangan kita menyalahkan, menganggap sesat, menganggap bid'ah ibadah yang ditunaikan kelompok lain. Aneh, mengapa kita yang berjuang, jangankan menyamai para pejuang Islam di masa lalu, setetes darah mereka saja pun belum belum mampu kita menyamai mereka, lantas telah mengaku-ngaku dan merasa pejuang Islam yang layak dianggap mujahid ? Mengapa kita merasa paling amanah, sementara kelompok lain para pengkhianat yang yang tidak layak dihargai keberadaan mereka.

Duhai .... sungguh ... kebinasaanlah yang akan menimpa kita ... disaat kita merasa kelompok kita paling benar, sementara kelompok lain dianggap salah ...yang akan muncul adalah kedengkian ... perdebatan ... dan berujung pada retaknya rasa Ukhuwah Islamiyah. Kita akan sibuk memamerkan keberadaan kelompok kita dan berusaha untuk selalu melakukan pembenaran terhadap apa yang dilakukan kelompok kita, jika terjadi kesalahan dan kritikan terhadap kelompok kita, maka kita akan berusaha mencari jalan pembenaran dengan mengadakan perdebatan. Ketahuilah ... adakah Islam mengajarkan perdebatan antar sesama muslim ??? Adakah Islam mengajarkan untuk mematahkan pemikiran saudara se Iman tanpa dalil ???

Belum pernah kita temukan satupun dari orang-orang shaleh terdahulu yang melakukannya, mereka lebih gemar untuk diam terhadap permasalahan dari pada mencari pembenaran untuk menyelamatkan diri mereka, dan mereka lebih memilih mengatakan tidak tahu disaat ada pertanyaan kepada mereka jika mereka sendiri memang tidak mampu menjawabnya. Lantas kita ... yang bukan siapa-siapa, mengapa terlalu berani mencap saudara kita se-Iman dengan ucapan dan tindakan yang sembrono, menganggap bid'ahlah, tidak sesuai dengan syari'atlah, tidak berpedoman pada al-Qur'an dan Sunnahlah, tidak memamahami Islam dengan benarlah, dan hujatan, cacian serta makian dengan satu alasan " Meluruskan Saudara Kita yang menyimpang ", 

Untuk sejenak pernahkah kita mengaca diri ??? Tentang amalan-amalan kita, perjuangan-perjuangan kita, akhlak kita, dan segala yang kita lakukan apakah sudah benar menurut aturan yang telah digariskan Islam melalui al-Qur'an dan Sunnah. Benarkah kita telah menggali al-Qur'an dan Sunnah dengan sungguh-sungguh penuh keikhlasan, atau kita mungkin baru memperoleh satu penafsiran dari seorang tokoh yang kita anggap ulama, dan kebetulan tokoh itu adalah pendiri dan penggagas kelompok pergerakan kita, lalu dengan serampangan kita menolak seluruh pemikiran lain yang bersebrangan dengan ajaran tokoh kelompok kita. Hanya kita yang mengetahui tentang semua itu.

Untuk itu ...berbenahlah ....
Jangan sibukkan diri kita dengan melihat kekeurangan dan kejelekan pergerakan Islam yang tidak satu gerakan dengan kita ... intropeksi diri merupakan jalan terbaik untuk membangun pergerakan yang kita bangun ... balasan dan pembenarannya ... biar Allah SWT kelak yang memutuskan ... tugas kita adalah berjuang semampu yang kita lakukan, beramal dengan sungguh-sungguh. Dan cintailah saudara kita karena Allah SWT.

Semua ini merupakan bahan intropeksi, jika kita merasakan dalam pergerakan kita, maka benahilah gerakan kita, jika kita tidak merasakan gejala ini dalam gerakan kita, maka waspadailah hal ini !!!

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh





       


Jumat, 15 April 2011

Catatan Harapan dan Kenangan : " Balanjuang Basamo XI PK MAN Maninjau ".

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menautkan hati kita dalam sebuah persaudaraan Islam, Shalawat teruntuk Rasulullah SAW yang menanamkan dan mencontohkan bagaimana seharusnya mukmin itu menjalin ikatan persaudaraan.

Ya Allah ... begitu indah persaudaraan ini kami rasakan, begitu besar keagungan-Mu dalam menanamkan ikatan jiwa-jiwa kami dalam sebuah tataran Ukhuwah Islamiyah. Tepatnya kamis, 10 Jumadil Awal 1432 H Engkau persatukan hati kami bersama keluarga Besar kelas XI Program Keagamaan MAN Maninjau  Tahun Pelajaran 2010/2011, dengan rangkaian kegiatan                 " Balanjuang Basamo XI PK MAN Maninjau ".
Duhai Ya Allah ...
Begitu nikmatnya persaudaraan ini ... seandainya kami layak untuk memohon kepada-Mu ya Allah, izinkan kebersamaan ini selalu langgeng dalam kehidupan kami, sekarang, masa yang akan datang, bahkan di akhirat kelak ...

Sungguh ...
Jembatan hati ini begitu kokoh kami rasakan, berikan kami kekuatan Ya Allah, untuk menopang dan mempertahankan jembatan ini agar tetap kokoh dan tidak ada satupun rayap berani menyentuhnya ...

Entahlah ...
Kami tidak tahu entah sampai kapan kebahagiaan ini akan bertahan ... kami menyadari sepenuhnya ya Allah, bahwasanya Engkau akan mempergilirkan nasib hamba-Mu ya Allah, kami menyadari setelah kebahagiaan ini ... kami akan menghadapi ujian, cobaan dan rintangan yang berat, karena memang demikian sunnah-Mu ya Allah.

Untuk itu ya Allah Rabbul 'Izzati, kokohkan jiwa kami ini yang Allah dalam ikatan cinta karena-Mu ya Allah, tumbuhkan rasa cinta penuh persaudaraan dalam kehidupan kami ya Allah, sebagaimana engkau telah menumbuh suburkan rasa cinta yang kuat di hati kaum Muhajirin dan Anshar ... 
Ya Allah...
Tumbuhkan rasa persaudaraan yang kuat dalam relung-relung kehidupan kami ... sebagaimana Engkau telah menumbuhkannya dalam kehidupan antara Nabi Musa AS dan Harun AS

Ya Rabbanaa ...
Berikan kami kekuatan Ya Allah, untuk menjadi generasi yang istiqamah dalam menegakkan dan menancapkan kalimat-Mu dipermukaan bumi, generasi yang tahan akan rintangan cobaan di jalan dakwah, generasi yang tidak mudah mengeluh atas segala hambatan, generasi bermental baja, kuat aqidah, gemar beribadah, dan berakhlakul karimah ...Sebagaimana yang telah Engkau tumbuhkan dalam jiwa-jiwa pemuda tangguh Ash-Habul Kahfi.


Kami yakin ya Allah ...
Hanya dengan kebersamaan atau jamaah inilah yang akan dapat membuat kami tegar dikala lemah, saling menasehati dikala salah dan menjadi penopang semangat dikala menghadapi hujatan dan cacian, kami mohon pada-Mu ya Allah, berikan kami kekuatan untuk selalu membangun jamaah ini dengan keikhlasan, berikan kami kekuatan untuk menjauhi kedengkian, egoisme, dan tidak peduli pada sesama ...

Amiin Yaa Rabbal'aalamiin





Add caption
Add caption

" Lakukan apa yang bisa kita lakukan, jangan pernah berhenti untuk berjuang ...karena berhenti berarti mati ... Islam tidak membutuhkan kita ... karena tanpa kita Islam akan tetap mengalami kejayaan ... Sesungguhnya kitalah yang butuh dengan Islam, pertanyaannya ... tidakkkah kita ingin menjadi tokoh yang terlibat langsung dalam membangun kejayaan Islam ini ???


Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Minggu, 10 April 2011

Surat Terbuka Untuk Saudaraku Yang Berjuang Dalam Pergerakan Islam

Assalaamu'alaikum Warahmaullaahi Wabarakaatuh

Kesyukuran hanya milik Allah Azza wa Jalla yang telah menanamkan cahaya hidayah Islam dalam relung kehidupan kita ...
Shalawat buat Rasulullah SAW.

Jika kita coba menilik " Pergerakan Islam " dewasa ini ... ada semacam kemirisan dalam jiwa kita ... yakni perseteruan pemahaman antar kelompok yang cendrung memaksakan kebenaran kelompoknya dan yang lain dianggap salah ... lalu yang dianggap salah itu dihujat, dihina, dicaci melalui berbagai macam media ...dengan satu alasan " meluruskan saudara kita yang menyimpang dari syari'at ".

Duhai ...
Kehancuran itu bermula disaat rasa persaudaraan tidak lagi berada pada garda terdepan ... maka hawa nafsu berputar-putar mengitari diiringi derai tawa setan yang terbahak-bahak ... sementara musuh-musuh Islam mendehem-dehem dan mulai mengancang-ancang untuk menyerang umat Islam dari titik yang terlemah ini.

Lihatlah ...
Siapa yang mencaci pemimpin-pemimpin umat Islam dewasa ini ??? Dengan alasan menganggap mereka sekuler, lalu dihina dan dibeberkan aib mereka melalui media. Beginikah seseorang yang mengaku beriman kepada Al-Qur'an dan Sunnah bersikap ??? Mengapa kita hanya mampu melihat kesalahan saudara kita yang kebetulan tidak satu jalan dengan kita dalam satu pergerakan ... sementara kita tidak mampu melihat kekurangan kita yang entah mungkin lebih hina dibandingkan mereka yang kita anggap salah ...

Ketahuilah ...
Kedengkian yang paling berbahaya dalam sebuah pergerakan menegakkan kalimat Allah SWT dipermukaan bumi adalah membenci saudara yang tidak satu pemikiran dengan kita. Silahkan berbeda pemikiran, silahkan berbeda dari mana kita memulai dan metode apa yang kita tempuh dalam menebarkan nilai-nilai kebajikan Islam kepada umat manusia, namun jangan dihinakan saudara kita yang tidak satu pemikiran dengan kita. Bukankah mereka juga memiliki alasan tersendiri, mengapa mereka menempuh jalan tersebut.

Kata kunci yang perlu kita tanamkan adalah ...
Selama pergerakan itu sama-sama berada di bawah naungan Al-Qur'an dan Sunnah maka mereka adalah saudara dalam perjuangan. Saudara adalah bagian dari kita, walau berbeda kelompok. Bukankah Allah SWT telah menegaskan kepada kita : " Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara " ( T.Q.S. Al-Hujurat : 10 ). Maka tidakada alasan bagi kita untuk dengki kepada saudara kita yang berbeda metode dalam menempuh pergerakan. Memangnya kelompok kita mampu memikul seluruh beban dakwah ini sendiri. Seharusnya kita sadar ... apa-apa yang telah ditunaikan oleh sebagian saudara kita dalam gerakan dakwah yang berbeda dengan metode kita hakikatnya telah menunaikan kewajiban yang tidak terjamah oleh kita. Misalnya jika kita bergerak dalam bidang penegakkan Aqidah, silahkan, namun jangan salah saudara kita yang bergerak dalam bidang menggemarkan ibadah, begitu juga, bagi kelompok kita yang menggerakkan bidang ibadah, jangan dicaci saudara kita yang lebih fokus kepada pembentukan akhlakul karimah.

Seharusnya, yang lebih bijak adalah ... bagaimana kita mampu bersinergi dalam sebuah pergerakan dengan berbagai macam perbedaan sebgai alat untuk mewujudkan rasa saling mengisi ... sehingga beban dakwah itu tidak ada yang terabaikan. Disinilah urgensi jamaah memiliki makna dan nilai. Sesungguhnya keberhasilan pergerakan itu akan diperoleh dengan jamaah ... untuk mewujudkannya tiada lain " SALING MENGAHARGAI, INTROPEKSI DIRI, JANGAN HANYA MAMPU MELIHAT KESALAHAN ORANG LAIN." Semoga apa yang kita lakukan dan kita perjuangkan benar-benar berada pada garis yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan disunnahkan oleh Rasulullah SAW. Amiin Yaa Rabbal 'aalamiin.

Ungkapan ini hanyalah ungkapan yang dirasa dari seseorang yang merasa dakwah kita hari ini masih jauh dari sebuah konsep Ukhuwah Islamiyah !!! Bukan sebuah tuduhan, anggapan atau vonis terhadap pergerakan Islam.

Assalaamu'alaikum Warahmaullaahi Wabarakaatuh   




Rabu, 06 April 2011

Catatan Mengesankan : Study Tour XI PK MAN Maninjau T.P. 2010/2011

Assalaamu'laikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan keberkahan kepada kami keluarga besar XI Program Keagamaan ( PK ) MAN Maninjau dalam melaksanakan STUDY TOUR mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam ( SKI ) pada tanggal 29 Rabiul Akhir 1432 H. Shalawat teruntuk Rasulullaah SAW.
Catatan mengesankan perjalanan bersama kader-kader dakwah pengusung panji-panji kalimat Laailaahaillallaah. Study Tour XI PK MAN Maninjau ini  merupakan kegiatan tahunan untuk mewujudkan pemahaman nilai-nilai peradaban dan kebudayaan Islam dengan Study langsung ke lapangan mengungkap prasasti sebagai bukti sejarah.

Perjalanan tahun ini dibimbing oleh tiga orang Guru :
Wendri Naldi, S.Pd.I ( Guru Mata Pelajaran Study Tour  SKI ) didampingi oleh Taufiq, S.Pd.I dan Zulfiyandri, S.Pd, dengan jumlah murid sebanyak 35 orang.

Duhai ... perjalanan yang terasa tidak memiliki hambatan membuat kegiatan ini terasa begitu menyenangkan ... apalagi diikat dengan kekokohan rasa persaudaraan yang mengesankan ... duh menyenangkan sekali...

Lokasi Study berawal dengan mendatangi PDIKM di Padang Panjang, merupakan situs bersejarah Minangkabau yang terdokumentasi, nuansa adat Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah sangat terasa kental dilokasi ini, sebagaimana yang ditemui di lapangan, banyak terdapat Dokumentasi Minangkabu yang berorientasi pada Masjid sebagai pusat sentral institusi Islam.

 Trus... buuu...m, kendaraan melaju menuju Pariaman, tepatnya di Ulakan, Makam Syech Burhanuddin, tokoh pembawa risalah Islam ke Sumatera Barat. Suasana dilokasi, terasa begitu besar pengaruh ajaran Tasawuf terutama kaitannya dengan tarekat sebagai bagian dari perbendaharaan Tasawuf.
Ngeee........ng !!!
Lajut ke Makkah Mini di Lubuak Minturun, merupakan Miniatur Makkah yang dirancang menyerupai Makkah al-Mukarramah di Arab Saudi. Corak-corak bangunan dan benda yang diberi penjelasan langsung dengan nama-nama di Arab Saudi seakan mengajarkan pada kita seperti inilah bayangan kondisi dan keadaan di Arab Saudi, walaupun dalam bentuk nama-nama bangunan dan benda.

Duhai ...
Begitu indah perjalanan ini ...semoga Allah SWT menjadikan semua ini keberkahan dalam perjalanan membangun generasi Islam nan gemilang. XI PK MAN Maninjau ... ana bangga dengan antum semua !!!



Assalaamu'laikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh