WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO

WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO
WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO

Rabu, 27 Februari 2013

Balanjuang Ukhuwah " Kolak Labu " PK MAN Maninjau


Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Puji syukur pada kepada Allah SWT.
Shalawat teruntuk Rasulullah SAW.

Bukankah pembelajaran bukan hanya berkutat dengan rumus-rumus rumit dan analisis-analisis dalam kelas dalam sebuah PBM. Kehidupan dan apa yang kita lakukan merupakan sebuah pembelajaran hidup. Belajar untuk memahami watak dan kebiasaan orang lain, termasuk pendapatnya. Belajar untuk menyadari bahwa kehidupan ini terikat dengan kebutuhan-kebutuhan orang lain. Belajar untuk menyadari bahwa bukan hanya kita saja yang menghuni planet bumi ini.

Semakin kuat kemampuan kita untuk menggali hikmah kehidupan, mengambil intisari akan setiap keadaan, menarik ibrah dari setiap peristiwa, maka akan lembutlah jiwa itu, kikislah segala kesombongan, pupuslah segala keangkuhan, hingga berubah menjadi cinta, kasih sayang, saling menghargai, disanalah makna persaudaraan akan bermakna. Persaudaraan yang telah Islam ajarkan, persaudaraan yang disana kami memupuknya dalam komunitas keluarga besar PK MAN Maninjau.

Senin, 14 R. Akhir 1434 H melalui sebuah momen penting penuh keindahan, kami rajut rasa ukhuwah itu dalam “ Balanjuang Kolak Labu ”. Balanjuang dalam tradisi kami erat kaitannya dengan kebersamaan, persaudaraan, dan aplikasi nilai-nilai Islam dalam sebuah komunitas jama’ah. Suatu media bagi kami menyemai benih-benih kebajikan, menyuburkannya dalam kehidupan kami sebuah kekeluargaan. Kekeluargaan yang kami coba tanam sebagai manifestasi bahwa kami adalah bersaudara.

Kami menyadari, bahwa kami butuh dengan Islam, dan Islam itu akan bangkit dalam sebuah kekuatan jama’ah, kekuatan yang dibangun atas dasar kebersamaan. Kami sepenuhnya mengetahui bahwa kami adalah seorang muslim, ada kewajiban yang harus kami tunaikan, belajar tentang ke-Islaman kami, memperjuangkannya, hingga membanggakannnya. Semua ini bukan untuk berbangga diri, bukan juga sebuah utopia akan kebangkitan Islam dalam usaha kami. Namun dengan sebuah keyakinan yang terhunjam dalam relung hati terdalam, bahwa Alla SWT tidak akan menyia-nyiakan  perjuangan hamba-Nya kala ditunaikan dengan nawaitu ikhlas dan tujuan akhir dari semua itu pengabdian.

( Keluarga Besar PK MAN Maninjau)

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Jumat, 15 Februari 2013

Catatan Perjalanan Study Tour XI PK MAN Maninjau T.P. 2012/2013, Ke Kesultanan Siak Sri Indrapura, Riau, 1434 H


Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Puji syukur kepada Allah SWT, shalawat teruntuk Rasulullah SAW.


Suatu cita-cita dan harapan jika ditanam dengan kesungguhan dan nawaitu yang ikhlas hanya mengharap Ridha Allah SWT, insya Allah, Allah SWT akan membuka jalan dan memberi kemudahan urusan. Inilah suatu kenikmatan dan anugrah terindah yang kami rasakan.

Akhirnya, segala cita-cita dan harapan, Study Tour ke Kesultanan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Riau oleh Keluarga besar XI PK MAN Maninjau tahun pelajaran 2012/2013 terwujud. Dalam waktu yang relatif singkat, berangkat Sabtu pagi 28 Rabi’ul Awwal hingga Senin pagi 30 Rabi’ul Awwal 1434 H,  banyak hal yang kami peroleh. Menikmati indahnya lukisan alam, pancaran sinar mentari, dihiasi gerimis hujan, sepanjang perjalanan yang penuh pesona dan i’tibar, kami memperoleh kenikmatan yang luar biasa. Indahnya berbagi, kebersamaan, persaudaraan, suguhan pesona alam yang memukau membuat perjalanan ini penuh kenangan yang begitu berharga. Kenangan yang semoga menjadi catatan sejarah, bahwa PK MAN Maninjau pernah menoreh suatu prestasi yang gemilang.

Memang, hakikat yang dituju dalam perjalanan ini Istana Siak Sri Indrapura. Namun sepanjang perjalanan, kami mencoba mengambil manfaat. Setiap momen yang dianggap penting kami sambangi. Seperti singgah di Candi Muara Takus. Dengan harapan dapat memahami kepercayaan-kepercayaan umat terdahulu terutama menggali informasi melalui peninggalan mereka, dalam hal ini Candi. 


Tak lupa, indahnya panorama Danau Buatan, walau dalam kondisi gerimis, kamipun mencoba untuk menikmatinya. Juga dengan harapan hal ini menjadi suatu pembelajaran penting tentang peradaban yang ditoreh umat manusia.





Perjalanan ke Tanah Siak memang terasa cukup jauh, jalan yang dihiasi hamparan ladang sawit sejauh mata memandang, bergelombang dan berliku, melewati jembatan-jembatan panjang, namun tidak meruntuhkan semangat kami untuk sampai ke tanah yang diimpikan untuk menikmati dan menggali pelajaran dari Sejarah Peradaban di tanah yang didominasi tulisan-tulisan Arab Melayu memukau.




Minggu, 29 Rabi’ul Awwal 1434 H sekitar waktu shalat Zhuhur kami sampai di tanah Istana Siak. Suatu lokasi yang begitu indah, bersih, tertata dan menarik jiwa-jiwa pencinta ilmu untuk menggali apa yang terkandung dalam sejarah yang telah tertanam di wilayah ini. Ba’da menunaikan shalat zhuhur dan dengan segala persiapan, kami menuju Istana Siak Sri Indrapura. Istana yang kami temui berlantai dua itu terasa tidak terlalu besar, namun memiliki hamparan halaman yang begitu luas, dihiasi keindahan taman bunga dan rerumputan yang menghijau. Para siswa kelas XI PK MAN Maninjau mulai melancarkan misi, menggali informasi tentang keberadaan Kesultanan Siak Sri Indrapura, baik melalui wawancara dengan petugas maupun dengan melihat langsung keterangan-keterangan yang nemang tersebar diberbagai tempat dalam lokasi Istana. Tak lupa kami mengunjungi makam-makam yang jumlahnya begitu banyak.





Semoga semua ini menjadi suatu keberkahan, dan lebih menguatkan para kader-kader Islam XI PK MAN Maninjau, bahwa menjadi anak jurusan agama bukanlah pilihan yang salah. Tapi pilihan yang semakin memantapkan hati mereka bahwa mereka tidak salah dalam memilih jurusan. Insya Allah.

      
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Jumat, 08 Februari 2013

Keindahan Berbagi Alumni ROHIS Bina Remaja Islam MAN Maninjau


Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Puji syukur pada Allah SWT, shalawat buat Rasulullah SAW.

Hari ini, ROHIS Bina Remaja Islam MAN Maninjau, dihadiri kader-kader Bina Remaja Islam yang sekarang telah menjadi alumni, alhamdulillaah, pergerakan dakwah mereka semakin maju, banyak diantara mereka yang melanjutkan perjuangan dalam gerakan dakwah kampus. Adakah kenikmatan dan kemuliaan yang melebihi hal ini. Kala hati dan jiwa telah tertambat dalam dakwah, maka segala jalan akan Allah SWT bukakan untuk selalu bernaung di bawah panji dakwah yang semakin disadari bahwa dakwah merupakan suatu keharusan. Maka lihatlah keterikatan hati mereka dengan dakwah, mereka rela jauh-jauh datang menghadiri gerakan dakwah sekolah ROHIS Bina Remaja Islam MAN  Maninjau, tempat mereka dulu meraup dan menikmati indahnya ilmu dalam dakwah.

Mereka hadir, bukan sekedar hadir, tapi dengan harapan kehadiran mereka menjadi support bagi adik-adik mereka yang tergabung dalam ROHIS Bina Remaja Islam MAN Maninjau. Banyak hal yang mereka sampaikan, tanpa terkecuali diantara mereka juga berperan sebagai pemateri dalam Liqa’ (pertemuan) mingguan yang digelar Jum’at ini. Fadli dan Eva ( Mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang), Dahlia, Ira, Liza, Alan dan Rahmat (Mahasiswa STAIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi). Itulah mereka yang hadir dari sekian Alumni ROHIS Bina Remaja Islam MAN Maninjau yang sekarang tersebar dibeberapa perguruan tinggi.

Banyak hal yang mereka bagi, mengenai gerakan dakwah kampus yang menggurita, baik KSI Ulil Albab IAIN Imam Bonjol Padang, maupun UKMD ‘Azzamul ‘Iffah STAIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi. Subhaanallaah. Suatu pembuktian mereka begitu mengenal urgensi dakwah dan hal ini mengindikasikan bahwa mereka adalah aktifis yang memiliki nawaitu yang kuat untuk membangun kelangsungan dakwah.
Hanya orang-orang yang memiliki pemikiran cemerlanglah yang mampu memahami bahwa dakwah adalah keharusan, hanya orang-orang yang istiqamah yang mampu melewati jalan dakwah yang penuh rintangan dan berliku sarat onak dan duri. Dan hanya orang-orang yang menyadari dirinya muslimlah yang akan memperjuangkan kelangsungan dakwah yang telah dirintis Rasulullah SAW.

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh