WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO

WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO
WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO

Senin, 10 Maret 2014

Nawaitu Dalam Cita-Cita Besar : SMPN 1 Tanjung Raya Membangun Mushalla/Masjid, Mungkinkah Terwujud ???

               
Pembangunan Mushalla/Masjid SMPN 1 Tanjung Raya

Keterangan gambar (*)


·         Lokasi pembangunan   :
Sebelah Utara SMPN 1 Tanjung Raya

·       No. Rekening :
5433-01-011256-53-3
(BRI Unit Maninjau Bukittinggi)
Mushalla SMPN 1 Tanjung Raya

·       Alamat  : 
Muara Pisang – Maninjau  Telp. ( 0752 ) 61005
Kode Pos.  2647

Kepala Sekolah : Maspirba. AR, S.Pd
Ketua Komite     : Harfi Dt. Rajo Mangkuto, SE

·       Panitia Pembangunan Mushalla :

Ketua              : Wendri Naldi Khatib Bandaro, S.Pd.I
Wakil               : Yasril, SP
Sekretaris :
                        1. Wenneti
                        2. Deniati, S.Pd
Bendahara     : Rina Nurhafni, S.Si

Seksi
Perencanaan :
                        1. R. DT.Tunaro
                        2. Apriwandi Arlius, ST, MT
Seksi Dana      :
                        1. Efrinaldi Dt. Panghulu Basa
                        2. Zulfiyandri Dt. Putiah, S.Pd
                        3. Irwati Rivai, BA
                        4. Wilda Ismail
·       Estimator         : Miftahuddin, S.Pd. M. Eng.

 MUQADDIMAH

Puji syukur hanya milik Allah swt. Shalawat teruntuk Rasulullah saw. 

Kok takana dimaso nan lamo
Kito bakumpua basanak sudaro
Di sikola kononnyu sikola nan tuo
Di SMP Maninjau kato urang tuo-tuo kito

Lai kolah takana di kawan sadonyo
Maso kutiko diulang curito
Kito diaja akhlak budi bahaso
Dek guru kito nan kini tantulah tuo

Kok dulu kito baribadah di ruang tuo
Manuruik kaba di aula zaman Bulando
Kini yo baitu  baru juo
Basasak-sasak manuju sarugo

Tapi dek cadiak urang kito
Aka panjang budi baik pulo
Lah dapek tanah untuak baagamo
Untuak mushalla/musajik sikola kito


A. SMPN 1 Tanjung Raya, Sekolah Umum Bernuansa Spiritual.

Boleh saja sebagian orang menganggap SMP merupakan lembaga pendidikan yang berpola pendidikan umum yang tidak bercirikan khas keagamaan, karena memang realitanya materi pendidikan yang diberikan lebih didominasi materi-materi secara umum, dalam artian tidak seimbang dengan muatan materi keagamaan. Tapi itu bukan berarti setiap SMP berpola demikian. Walaupun hakikatnya SMP bukanlah sekolah bercirikan agama, namun bukankah warganya orang-orang yang beragama ? Bukankah pelaku pendidikan di dalamnya adalah orang-orang yang hidup dipermukaan bumi yang juga punya kewajiban yang sama, yakni untuk mengabdi kepada Allah swt.? Maka tak dapat disangkal lagi, kebutuhan fitrah tersebut harus di wadahi dan diberikan ruang seluas-luasnya agar terkspresi walaupun pada sekolah umum seperti SMP.

Ada semacam keinginan dari kami, keluarga besar SMPN 1 Tanjung Raya, bagaimana membangun lembaga pendidikan yang berpola umum ini namun tetap bernuansa  ruh spiritual ke-Islaman. Apalagi mengingat kenyataan SMPN 1 Tanjung Raya berada dalam ranah Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah. Untuk mewujudkan upaya tersebut, beberapa program telah kami gulirkan termasuk di dalamnya bagian dari program pemerintah, yakni :

1.   Penerapan program pemerintah kabupaten Agam  berupa Madrasah Diniyah Wustha (MDW) dengan mata pelajaran al-Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, dan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah.

2.   Dalam rangka membangun karakter akhlakul karimah dan membangun jiwa beramar ma’ruf nahi mungkar, telah berjalan kegiatan dakwah sekolah dalam bentuk Rohis (Rohani Islam) dengan nama Bina Remaja Islam.

3.   Tahfizhul Qur’an merupaka program yang digadang-gadangkan untuk membangun kecintaan akan al-Qur’an dan menumbuhkan jiwa-jiwa Rabbani. Program ini telah bergulir beberapa tahun dan alhamdulillaah hasilnya cukup memuaskan walaupun masih membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh untuk perbaikan ke depan.

4.   Program Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT)  berjalan dalam bentuk pembangunan karakter kecintaan akan penggemaran beribadah dan pembentukan akhlak yang mulia

5.   Pesantren Kilat terealisasi dengan bermacam materi-materi pendalaman akan pentingnya memahami Islam dengan ilmu dan upaya kearah kecintaan akan pengamalan nilai-nilai yang dikandung oleh Islam itu sendiri.

6.   Kegiatan dakwah jum’at pagi, shalat berjama’ah dilingkungan sekolah, memahami ajaran-ajaran Islam melalui pembacaan buku-buku Islami merupakan agenda yang bisa dikatakan telah menjadi rutinitas.

Beberapa hal tersebut kiranya sudah cukup menjadi bukti, bahwa kami memang punya nawaitu untuk mewujudkan pola pendidikan yang mengedepankan keseimbangan IPTEK dengan IMPTAQ.

Pertanyaanya, apakah semua itu akan mencapai keberhasilan jika hanya berpegang pada semangat tapi tidak diwadahi ? Hal ini perlu menjadi renungan dan bahan pemikiran bagi berbagai kalangan, bagaimana pola ini menjadi suatu cita-cita bersama. Tentunya bagi kalangan yang memiliki cita-cita besar untuk membangun sebuah peradaban Islami, penuh dengan ruh akhlakul karimah dan memiliki landasan syari’at serta aturan yang jelas sebagaimana yang telah digariskan al-Qur’an dan Sunnah. 

B.  Pentingnya Mushalla/Masjid sebagai Implementasi Nilai-Nilai Islam di Lingkungan SMPN 1 Tanjung Raya (Merujuk pada bagian-bagian proposal pembangunan Mushalla SMPN 1 Tanjung Raya)
                                                                              
1.   Mengapa Harus Membangun Mushalla/Masjid di Lingkungan SMPN 1 Tanjung Raya ?
Masjid sebagaimana dipahami merupakan tempat ibadah umat Islam. Secara historis masjid elemen penting dalam pertumbuhan Islam yang pertama sekali dibangun Rasulullah saw. Dalam perkembangannya, walaupun masjid secara umum dipahami sebagai tempat beribadah. Tapi secara aplikatif masjid lebih luas difungsikan sebagai tempat mengatur kehidupan umat, termasuk didalamnya pelaksanaan proses pendidikan.
Menyadari sepenuhnya, SMPN 1 Tanjung Raya yang berada pada wilayah administratif lingkungan masyarakat Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, yang tentunya terdiri dari masyarakat sekolah mayoritas muslim, maka menjadi suatu kebutuhan  akan pemenuhan masjid sebagai tempat ibadah. Sesuai dengan tuntutan standar kompetensi lulusan dalam indikator sekolah berdasarkan standar nasional pendidikan sekolah menengah pertama, bahwa diantara aspek dari kompenen standar kompetensi lulusan yang harus dicapai suatu lembaga pendidikan sekolah menengah pertama adalah adanya pemenuhan aspek pembentukan akhlak mulia, dengan arahan pencapaian indikator peserta didik haruslah mendapatkan pengalaman belajar dalam pembentukan akhlak mulia (**). Sesuai dengan perannya, masjid merupakan institusi pembentukan karakter umat Islam, secara langsung mengejewantah untuk mengambil peran dalam pembentukan akhlak mulia. Semakin jelas nampak akan kebutuhan ini jika dikorelasikan dengan prinsip pelaksanaan kurikulum yang menuntut tegaknya pilar-pilar, diantaranya belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa(***).
Deskripsi ini menjadi landasan pemikiran bagi keluarga besar SMPN 1 Tanjung Raya bagaimana sekolah mampu memfasilitasi terlaksananya semua hal tersebut. Bagi siswa SMPN 1 Tanjung Raya yang mayoritas muslim tentulah pilar tersebut diantaranya berada pada masjid.
Mengingat skala masjid merupakan skala besar, dan membutuhkan waktu yang panjang untuk membangunnya. Untuk saat ini kami berupaya dalam bentuk membangun mushalla yang mana secara peran dan fungsinya tidak berbeda dengan masjid. Dan bisa saja kelak, insya Allah akan beralih mengarah pada pembangunan masjid.

2.   Sejarah Perkembangan Mushalla SMPN 1 Tangjung Raya
SMPN 1 Tanjung Raya merupakan SMP tertua di kecamatan Tanjung Raya, dengan jumlah siswa yang begitu banyak datang dari berbagai daerah. Saat ini untuk melaksanakan ibadah bagi siswa mayoritas muslim di lingkungan sekolah secara nyaman dan kontinue terkendala tidak dimilikinya sarana tempat ibadah yang memadai.
Pernah diupayakan untuk memfungsikan satu bangunan untuk pelaksanaan tempat ibadah dalam bentuk mushalla. Namun kapasitas daya tampungnya hanya mencukupi untuk dua rombel. Sementara rombel yang ada di lingkungan SMPN 1 Tanjung Raya lebih dari pada itu. Hal ini menyebabkan tidak efektifnya bangunan mushalla yang ada untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara kolektif.
Untuk menanggulangi hal tersebut, maka  difungsikanlah ruangan aula yang selama ini berfungsi sebagai ruangan multi fungsi  untuk pelaksanaan ibadah terutama shalat berjama’ah. Karena aula bersifat multifungsi  menyebabkan proses pelaksanaan ibadah sering mengalami gangguan. Apalagi didukung kenyataan kapasitas ruanganpun tidak mencukupi untuk menampung seluruh warga sekolah.
Hal ini menimbulkan pemikiran bagi tokoh masyarakat, komite sekolah dan tentunya bagi warga sekolah sendiri. Bagaimana mewujudkan pelaksanaan ibadah dan segala kegiatan keagamaaan siswa yang berporos pada rumah ibadah terealisasi hendaknya.
Alhamdulillaah, atas kerjasama pihak sekolah dan komite dengan tokoh  masyarakat, akhirnya SMPN 1 Tanjung Raya mendapatkan hibah tanah yang cukup luas untuk pembangunan tempat ibadah. Pada tanah inilah diupayakan untuk pembangunan Mushalla SMPN 1 Tanjung Raya.

3.   Tujuan
Tujuan didirikannya Mushalla SMPN 1 Tanjung Raya  adalah :

1.   Agar terwujudnya proses pendidikan yang menyelaraskan antara pemenuhan Iman dan Taqwa (IMTAQ) dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
2.   Terwujudnya pola pendidikan bernuansa ruh Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah
3.   Terwujudnya pola pembinaan mental dan sipiritual umat melalui lembaga pendidikan

4. Fungsi/Kegunaan

Adapun fungsi/kegunaan dibangunnya Mushalla SMPN 1 Tanjung Raya adalah :

1.   Menjadi pusat peribadatan warga sekolah SMPN 1 Tanjung Raya, dan tidak tertutup kemungkinan juga difungsikan masyarakat sekitar untuk beribadah
2.   Menjadi tempat untuk melaksanakan segala kegiatan-kegiatan keagamaan termasuk didalamnya proses pendidikan keagamaan

C. Perkembangan Pembangunan Mushalla/Masjid SMPN 1 Tanjung Raya.

Untuk saat ini telah dimulai pembangunan Mushalla/Masjid SMPN 1 Tanjung Raya yang baru berjalan pada tahap pondasi. Dapat digambarkan perkembangan pembangunan yang telah berjalan (dokumentasi berdasarkan proposal pembangunan mushalla SMPN 1 tanjung Raya) :

Keterangan Gambar : 
Kedalaman yang membutuhkan timbunan

Keterangan gambar :
Proses pelaksanaan pembangunan


D. Renungan

1.   Mungkinkah sebuah cita-cita yang tertanam dari nawaitu mengharap ridha Allah swt. akan terwujud hanya dengan seketika tanpa ada upaya yang sungguh-sungguh dan supali dari berbagai pihak ? Tentu saja tidak. Karena sesungguhnya Allah swt. tidak akan memberikan sesuatu secara cuma-cuma tanpa adanya ikhtiar dan kerja keras.

2.   Pembangunan tempat ibadah berupa masjid/mushalla kewajiban siapa ? Tentu saja kewajiban selaku umat yang mengaku muslim dan ia benar-benar menyadari dirinya sebagai muslim.

3.   Jika kelak berdirinya sebuah mushalla/masjid di SMPN 1 Tanjung Raya, siapakah yang akan menikmatinya ? Tentu saja pelajar-pelajar muslim, generasi-generasi muslim, dan mereka adalah generasi yang akan melanjutkan peradaban Islam dimasa yang akan datang.

4.   Kala kita melihat suatu kegemilangan dalam Islam, pertanyaannya, apa yang terasa dalam pikiran dan sanubari kita ? Apakah kita merasa puas hanya menjadi tukang komentar dan melihat-lihat dari jauh ? Atau kita merasa`puas kala kita menjadi pemain peran dari kegemilangan tersebut ? Jawabannya berada dalam pikiran dan sanubari kita masing-masing.


(Ditulis : Wendri Naldi Khatib Bandaro, S.Pd.I - Alumni SMPN 1 Tanjung Raya, tamatan tahun 1997, sekarang sebagai guru Madrasah Diniyah Wustha (MDW) di SMPN 1 Tanjung Raya) 
-----
Keterangan : 

(*)Dibuat melalui : Software Quran In Word Ver. 3, Created By Mohamad Taufiq. Dan Paint, Microsoft Windows Version 6.1 (Build 7601: Service Pack 1) Copyright © 2009 Microsoft Corporation. All rights reserved

(**) Lihat Indikator Sekolah Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Jakarta, Tahun 2010, page 11

(***)Lihat Perangkat Akreditasi SMP/MTs, Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SMP/MTs, Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah 2009, h. 2



Senin, 03 Maret 2014

Percikan Tinta W. Khatib Bandaro : Mengapa Kemaksiatan Merajalela ???

Mendengar suatu ulasan dari tausyiah Al-Ustadz Angku S. Khatib Sati di Masjid Raya Maninjau, pada tanggal 26 Rabiul Awwal 1435, sungguh menghentak dan menyadarkan pusat kesadaran. “ Jika kita pahami dari tiga sifat Allah swt. yang dua puluh saja, niscaya akan selamat hidup kita ini, Yakni ‘Ilmun, Sama’,Bashar” Demikian intisari paparan beliau.

Subhaanallaah !

” Sesungguhnya aktifitas kita dalam hidup ini tiada lain niat, ucapan dan gerakan. Niat kita diketahui Allah swt (‘ilmun), ucapan kita didengar oleh Allah swt (sama’), gerakan perbuatan kita tak luput dari pantauan Allah swt (bashar)”. Itulah muatan-muatan kesimpulan yang beliau tanamkan.

Aduhai …jika seluruh manusia menyakini dan menyadari tiga sifat Allah swt. tidak akan kita temukan segala macam kemaksiatan, penipuan, dan kezhaliman. Bukankah segala keangkara murkaan diakibatkan kesombongan dari dalam hati yang tidak menyadari Allah swt. mengetahui yang tersirat dihati dan tertanam di dalamnya ? Berpangkal dari lisan yang selalu mengeluarkan kata-kata nista yang merusak tatanan ? Berwujud dalam bentuk tingkah laku yang menganggap apapun yang dilakukan adalah urusan gue, yang penting orang lain tidak melihat.

Penindasan terhadap kaum lemah, korupsi, kolusi dan nepotisme serta merajalelanya kemaksiatan ditengah masyarakat tiada lain karena tiadanya aplikasi tiga sifat Allah swt. tersebut dalam kehidupan.

Siapa yang tidak tahu dengan tiga sifat tersebut ? Siapa yang tidak pernah mendengar pesan-pesan yang dikandung tiga sifat tersebut ? Bahkan mungkin tiga sifat tersebut lancar dalam lidah, mengerti maknanya, namun pertanyaannya, berapa yang betul “mengamalkan” tiga sifat tersebut dalam kehidupan ?

Maka merugilah orang-orang yang masa bodoh dengan kebenaran, ia tahu, tapi ketahuannya itu hanya sampai pada akalnya semata, ia berilmu tapi ilmunya sama sekali tidak lebih untuk mencapai jabatan dan kekuasaan duniawi, ia berakal tapi akalnya ia gunakan untuk mengakali orang lain.

Saksikanlah ! Bahwa kemaksiatan, apapun bentuknya lebih didominasi oleh orang-orang yang memiliki kecerdasan, orang-orang yang diberi anugrah ilmu yang dalam. Inilah kelompok kelak yang akan menyesal dengan segala kenikmatan yang diberikan padanya, tapi ia tidak mensyukuri akan nikmat itu, sungguh nikmat telah menjadi cobaan baginya, dan malah kenikmatan itu mengantarkannya pada kenistaan kelak yang tiada berguna penyesalan.


“Ya Allah, lindungilah kami dari terjatuhnya pada penyakit umat yang seperti ini ”