Assalaamu'alaikum Warahatullaahi Wabarakaatuh
Puji syukur hanya kepada Allah SWT, Shalawat buat Rasulullah SAW
Kekuatan pejuang Islam memancar dari dalam jiwa yang suci, muncul dari relung jiwa yang penuh dengan keikhlasan, jauh dari serpihan-serpihan dosa yang menggelapkan hati, untuk itu sebagai bahan renungan bagi kita yang berjuang hanya karena Allah SWT, marilah kita simak nasehat DR. Khalid Abu Syadi berikut ini :
1. Janganlah kamu berbicara sesuatu yang dapat membakar tubuhmu di hari Kiamat. Janganlah kamu membicarakan kejelekan oran lain atau mendengarkan orang yang sedang membicarakan orang lain, karena meskipun hanya sekadar mendengar dalam hal ini sama dengan orang yang ghibah ( membicarakan orang lain ). Janganlah kamu berbohong, berkata dengan perkataan jelek, menyumpah, dan mengumpat.
2. Jangan mendengarkan sesuatu kecuali yang yang dihalalkan dan sesuatu yang benar-benar baik.
Ingat pesan,
Dan jagalah pendengaranmu
dari kejelekan
Sebagaimana kamu menjaga lisanmu
dari berkata jelek
Jika kamu mendengarkan sesuatu yang jelek
Sama juga dengan berkata jelek.
Ingatlah itu
3. Jangan masukkan ke dalam perutmu kecuali sesuatu yang benar-benar halal.
4. Jangan biarkan matamu melihat sesuatu yang haram. Penglihatan adalah sumber perbuatan zina. Dan yang termasuk penglihatan yang diharamkan adalah melihat gambar-gambar porno di televisi, majalah, dan koran.
5. Jangan menghadiri forum atau majelis yang dilarang agama. Menjauhlah dari komunitaa atau lingkungan kemaksiatan. Janganlah kamu menjadi penggembala disekitar pagar (batas milik kita dengan milik orang lain), karena dikhawatirkan ternak kita akan melewati pagar tersebut dan merumput di sana (milik orang lain).
Assalaamu'alaikum Warahatullaahi Wabarakaatuh
Dipetik dari karya penuh inspirasi :
DR. Khalid Abu Syadi, diterjemahkan oleh Masturi Irham dari Judul Asli : Husnul Hasanaat dengan judul terjemahan : Kebaikan di Atas Kebaikan ( Halaman 76 - 78 ), terbitan Gema Insani, Jakarta tahun 2004. Cetakan ke - 1
" Dalam setiap sejarah Islam, ada yang menoreh tinta peradaban dengan kesungguhan, hingga ia layak menjadi pahlawan, walau namanya tidak disebut dan dicatat dalam lembaran-lembaran sejarah ... namun ia akan tetap menjadi pahlawan peradaban ... karena pahlawan hakekatnya bukanlah tanda jasa dan pengakuan ... tetapi pahlawan adalah orang-orang yang meninggalkan jejak peradaban yang gemilang dengan kerja nyata yang layak diwariskan untuk generasi selanjutnya ... "