WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO

WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO
WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO

Sabtu, 26 Juli 2014

Pelajaran Ushul Fiqih : Pahala Memberi Petunjuk Pada Orang Lain

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Puji syukur pada Allah swt., shalawat untuk Rasulullah saw.

Kaifa Haluk, saudaraku generasi PK !
Semoga kita selalu diberi limpahan rahmat oleh Allah swt..
Udah perhatiin judul pembahasan kita hari ini? Yup, kalau kita memberi petunjuk kebaikan pada orang lain niscaya kita dapat pahalanya lhooo….
Pahala apanya? Ya, pahala orang yang mengerjakan petunjuk yang kita berikan. Jadi kalau seseorang mengamalkan petunjuk kebaikan yang kita berikan, kita dapat pahala dengan amalannya. Hebat bukan?
Makanya, banyak-banyak buat kebaikan dengan saling menasehati, berdakwah, amar maruf nahi mungkar. Anak PK harus jadi aktifis dakwah, membawa umat dari kegelapan kepada cahaya Islam yang berpendar, berani nggaaa…k ??? Berani dong ???.

Saudara …saudara …!!!
Memangnya ada ketentuan yang menjelaskan kalau kita mendapat pahala jika memberi petunjuk pada orang lain yang mengerjakan petunjuk tersebut ?
Nih perhatiin Qaidah Ushul Fiqihnya :
اَلْاَمْرُبِالشيءِاَمْرٌ بِوَسَا ئِلِهِ
“Perintah mengerjakan sesuatu berarti juga perintah mengerjakan seluruh perantaranya”

Artinya :  Perintah yang tidak terwujud kecuali ada perantaranya, maka melaksanakan perantara itu menjadi wajib. Maka jika perbuatan itu wajib maka perantara untuk melaksanakan yang wajib itu jugawajib.
Nih Qaidahnya :
مَالاَ يَتِمُّ اْلوَاجِبُ اِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبُ
“Perkara yang tidak sempurna yang wajib kecuali dengannya, maka perkara itu wajib pula”

Kita ambil contoh :
Shalat wajib nggaaak ? Wajib dooo…ng. Shalat tidak akan sah dilakukan tanpa wudhu’. Berarti wudhu’ menjadi perantara untuk sahnya shalat, maka wudhu’pun hukumnya menjadi wajib. Gituuu…, gimana? Paham nggaaa…kkk ????

Coba ambil contoh yang lain :

Penanya              : Belajar al-Qur’an wajib nggak ?
Jawab                 : Wajib lah !
Penanya             : Al-Qur’an bahasanya apa ?
Jawab                 : Bahasa Arab
Penanya              : Bisa nggak belajar al-Qur’an tanpa Bahasa Arab ?
Jawab                  : Ya, tidaklah, sebab bahasa al-Qur’an bahasa Arab
Penanya              : Berarti Bahasa Arab itu perantara belajar al-Qur’an?
Jawab                 : Ya, tentu dong
Penanya              : Jadi,  harus nggak belajar bahasa Arab ?
Jawab                 : Harus, kalau nggak mana bisa belajar al-Qur’an.
Penanya              : Kalau begitu wajib nggak belajar Bahasa Arab ?
Jawab                 : Tentu saja wajib, sebab perantara untuk yang wajib.

Sekarang mari kita kaitkan dengan pembahasan kita.

Penanya    : Kalau ada orang yang membantu pekerjaan dosa orang lain, berdosakah ia?
Jawab        : Ya, dosalah, kan ia sebagai perantara.
Penanya    : Berarti kalau ada yang membantu berbuat kebaikan, dia dapat pahala?
Jawab        : Tentu saja, ia kan juga perantara.

Maka inilah  Sabda Rasulullah saw :
“Siapa yang memberi petunjuk kepada kebaikan maka baginya akan mendapat pahala sebagaimana yang mengerjakannya”
(H.R. Bukhari)

Dari sini pahamkan? Kalau kita memberi petunjuk pada orang lain, maka kitapun dapat pahala dari orang yang mengamalkan petunjuk kita. Sebab kita jadi perantaranya. Sesuai dengan Qaidah :
مَالاَ يَتِمُّ اْلوَاجِبُ اِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبُ

  Wooo…w, dahsyat pelajaran anak PK. Asyikkan jadi anak PK. Beruntunglah orang-orang yang bersedia menempuh jalan Islam dan belajar serta mengamalkannya.

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
____
Maraaji’ :

·         Drs. Deding Siswanto, Ushul Fiqih Madrasah Aliyah Jilid 2 Kelas 3 Semester 5-6 Program Ilmu-Ilmu Agama, (Bandung: CV. Armico, 1993), Cet. 3, h. 31
·         Tulisan Arab melalui : Arabic Pad 1.03, Freeware ©2007 by Ebta Setiawan


Pelajaran Ushul Fiqih : Petunjuk Shalat Hukumnya Wajib

Assalaamu'alaikum Warahamatullaahi Wabarakaatuh

Puji syukur pada Allah swt., shalawat buat Rasulullah saw.

Kepada anak PK yang lagi semangatnya belajar Islam, nih ada satu pertanyaan : Eh… ada nggak ditemukan keterangan secara jelas wajibnya shalat kayak perintah puasa yang jelas-jelas dikatakan dalam surat al-Baqarah ayat 183 : كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ, diwajibkan atas kamu berpuasa.? Jika ada coba sebutkan !

Lho? Kok bingung ?

Jadi gimana doo…ng? Mengapa shalat hukumnya wajib?   

He…he...he…, jangan takut. Makanya belajar dong Ushul Fiqih, agar kita tahu kedudukan wajibnya shalat. Jika kita sudah tahu mengapa shalat itu wajib, itu namanya beramal dengan ilmu. Bangga dong jadi anak PK, coz kita belajar yang gitu-gituan. Oke ?

Next !

Kok shalat wajib? Ya wajiblah, walaupun dinyatakan  pada surat An-Nisaak ayat 77 :
وَاَقِيْمُواالصَّلٰوةَ
Artinya : Dan dirikanlah olehmu shalat

Tidak tampak secara nyata perintah wajibnya, tapi maksudnya shalat itu wajib.
Lha? Dari mana pengambilan hukum yang menyatakan wajibnya?
Perhatikan Qaidah Ushul Fiqihnya :

اَلْاَ صْلُ فِى اْلاَ مْرِ لِلْوُجُوْبِ
Artinya : Pada asalnya Amr itu menunjukkan wajib

Apa itu Amr ? Amr itu lafaz perintah/suruhan.

Jadi, pada asalnya perintah/suruhan itu menunjukkan hukum wajib. So, karena وَاَقِيْمُواالصَّلٰوةَ  adalah perintah/suruhan mendirikan shalat, maka hukumnya wajib. Ngerti kaaa…n????

Ops, belum selesai pembahasannya, sebab jika hanya dipahami demikian, bisa-bisa seluruh perintah dihukumi wajib, padahal tidak juga. Maka ada syaratnya :

“ Dihukumi wajib kalau tidak ada qarinah (ketentuan/keterangan) yang menunjukkan tidak wajib. Tapi kalau ada qarinah yang menunjukkan tidak wajib, maka hukumnya sesuai dengan qarinah tersebut”

Bingung? Kita kasih contoh :

Hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Nasai :
“Sekiranya tidak akan memberatkan bagi umatku, pasti akan aku perintahkan mereka bersiwak pada tiap hendak shalat”.

Coba perhatikan ! Bagaimana  hukumnya bersiwak? Ya, tidak wajiblah, sebab ada qarinahnya yakni memberatkan. Karena memberatkan hingga tidak menjadi wajib.
Kita cukupkan demikian dulu, semoga paham mengapa shalat hukumnya wajib.

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
____
Maraaji’ :
·         Drs. Deding Siswanto, Ushul Fiqih Madrasah Aliyah Jilid 2 Kelas 3 Semester 5-6, Program Ilmu-Ilmu Agama, (Bandung : CV. Armico, 1993), Cet. 3, h. 17,20, 21-22
·         Tulisan Arab dibuat melalui : Arabic Pad 1.03, Freeware ©2007 by Ebta Setiawan


Selasa, 22 Juli 2014

Catatan memori ukhuwah dalam Ifthar Jama'i + MABIT PK MAN Maninjau 1435 H

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh


Kesyukuran bagi Allah swt. yang telah menanamkan azzam dalam jiwa kami, azzam yang terpatri kuat dalam luapan ukhuwah, hingga tertunai suatu nawaitu besar Ifthar Jama’I (buka bersama) dan MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) keluarga besar PK (Program Keagamaan) MAN Maninjau 1435 H tahun pelajaran 2014-2015 bersama beberapa alumni.
Shalawat buat Rasulullah saw. sang Idola. Panutan dan keteladanan dalam bentuk apapun, yang tak bermanfaat ibadah ataupun pengabdian tanpa mencontoh dan menerapkan apa yang beliau tanamkan dan ajarkan. Maka beruntunglah orang-orang yang mempelajari dan memperjuangkan sunnah beliau, dan merugilah orang-orang yang mengabaikannya.
Allah swt. Pemilik Segala Urusan, dan sesungguhnya segala urusan yang telah ditetapkan oleh Allah swt. untuk hamba-Nya itulah yang terbaik. Kita selaku hamba tak lebih dari pada mananam niat dan memancangkan tekad serta diiringi dengan do’a dan tawakkal terhadap segala urusan.
Tepatnya 21 Ramadhan – 22 Ramadhan 1435 H, suatu bukti Allah swt. memiliki urusan yang terbaik untuk hambap-Nya. Ya, Kami dengan luapan kegembiraan, mekar dalam taman-taman cinta penuh ukhuwah, bersemi indah kekuatan kebersamaan dalam lautan kebajikan dan kasih sayang, akhirnya menuntaskan suatu cita-cita besar menjalin rajutan benang-benang ukhuwah, membentuk komunitas besar dan kebersamaan, untuk merapatkan barisan perjuangan belajar dan menegakkan agama Allah swt., mengambil momen ramadhan dengan kegiatan Ifthar Jama’i (buka bersama) tiga generasi kelas X, XI, dan XII PK MAN Maninjau tahun pelajaran 2014-2015, serta beberapa alumni yang juga beda generasi. Inilah sebuah urusan yang telah Allah swt. perkenankan hingga tuntas dalam suasana yang begitu mempesona. Adakah urusan yang terbaik dari urusan yang Allah swt. tetapkan nilai-nilai Islam dalam hati kami? Kala Allah swt. tetapkan hati kami untuk condong dan mencintai Islam dan mempelajarinya? Adakah kebaikan dan kenikmatan setelah ini?

 



Subhaanallaah, indahnya ukhuwah, nikmatnya kebersamaan, kuatnya mahabbah telah menyatukan kami dalam bingkai kesatuan keluarga besar PK MAN Maninjau. Dalam agenda besar tersebut, banyak hal yang kami dapat. Inilah metode belajar yang kami tempuh. Belajar yang tidak sekedar duduk dibangku dalam kelas, lalu pulang. Tapi belajar banyak hal, tentang persaudaraan, tentang cinta karena Allah swt., tentang amalan-amalan shaleh, tentang pentingnya berbagi, tentang makna hakikat sebuah perjuangan. Yang jelas, dalam komunitas keluarga besar PK MAN Maninjau, kami terlahir untuk belajar tentang Islam dan mengamalkannya, semoga ada suatu harapan dalam jiwa kami, bahwa kami menjadi bagian hendaknya dari pahlawan-pahlawan sejarah dalam peradaban Islam yang memiliki saham besar untuk mengambil bagian mewujudkan kemuliaan Islam.
Ifthar Jama’i atau buka bersama dalam  momen Ramadhan 1435 H yang telah kami gelar, merupakan suatu momen merekat ukhuwah, untuk persaudaraan kami dalam komunitas PK MAN Maninjau antara yang lama dengan yang baru, termasuk dengan alumni. Sebagai bentuk pembuktian, bahwa kami adalah sebuah jama’ah besar yang diharapkan memiliki komunikasi yang panjang dari generasi ke generasi. Alasannya tak terlalu rumit, karena kami satu hati, kami satu tujuan, kami satu arah dan langkah, dan yang jelas kami adalah sesama muslim, yang bercita-cita jadi menjadi mukmin sejati, hingga kelak mencapai derajat muttaqin, insya Allah.
Kegiatan yang kami lanjutkan dengan MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) adalah dalam rangka menempa diri kami untuk menanam ruhiyah kearah kesucian fitrah. Karena sesungguhnya kemuliaan itu berada pada ruhani yang ditempa dengan kesungguhan dan disuplai dengan amunisi yang cukup. Inilah konsep kami dalam mewujudkan tarbiyah ruhiyah. Kami bina diri kami dengan amalan-amalan shaleh, kami perkaya pemahaman kami dengan pemahaman Islam yang kaaffah, agar kami beramal berdasarkan sunnah dan ilmu yang bersumber dari dua perintah yang diajarkan Rasulullah saw., yakni al-Qur’an dan Sunnah. Maka menyatulah konsep tarbiyah ruhiyah dan fikriyah, dan kelak insya Allah, kami menjadi generasi-generasi yang hidup dengan amalan-amalan islami, penuh dengan nilai-nilai akhlakul karimah. Inilah nawaitu, dan inilah cita-cita kami.



Alhamdulillaah, kegiatan ini mendapat respon positif dari pimpinan madrasah, sehingga kegiatan Ifthar Jaima’i dan MABIT dihadiri langsung oleh beliau. Tak luput, beberapa orang guru menghadiri beberapa kegiatan ini sebagai bentuk yang kami yakini sebagai respon bahwa kegiatan ini dihargai dengan cara yang bijak. Sungguh Allah swt., memiliki rencana yang luar biasa terhadap nawaitu dan azzam kami.

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali balasan kebaikan”.
“Maka nikmat Tuhan kamu  yang manakah yang kamu dustakan?”
(T.Q.S. Ar-Rahmaan : 60-61)



Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh


(Catatan kenangan PK Generation, MAN Maninjau T.P. 2014-2015, dalam lautan cinta dan Ukhuwah Islamiyah, agenda Ifthar Jama’i dan MABIT Ramadhan 1435 H, 21-22 Ramadhan 1435 H)


Minggu, 13 Juli 2014

Kiprah Generasi PK MAN Maninjau : Pengabdian Masyarakat Dalam Rangka Mensyi’arkan Kegiatan Ramadhan 1435 H Masjid Raya Maninjau

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabakaatuh
Puji syukur kepada Allah swt. Shalawat buat Rasulullah saw.

Anak PK MAN Maninjau, ya, sebuah komunitas yang didalamnya diharapkan  lahirnya kader-kader Islam. Sekumpulan generasi yang belajar Islam,  belajar berjuang untuk Islam, dan belajar mengamalkan Islam. Untuk itu, dalam komunitas PK MAN Maninjau, tak ada kata tak bergerak, tak ada kata tak bermanfaat, dan tak ada kata tak berprestasi. Ketahuilah, diantara prestasi hebat yang diajarkan Islam adalah mengambil peran menyi’arkan Islam sebagai aplikasi bermanfaat dalam urusan agama. Sesungguhnya orang yang bermanfaat dalam Islamnya, diantaranya ia terlibat langsung berjuang untuk Islam dalam peran yang ia sanggup dan punya potensi di dalamnya. Demikianlah komunitas PK MAN Maninjau di bangun.
Gambar/Photo : 
Partisipasi Anak-anak PK MAN Maninjau dalam mensukseskan kegiatan Musabaqah/Lomba Ramadhan 1435 H antar anak Nagari Maninjau di Masjid Raya Maninjau (15 Ramadhan 1435 H)

Tepatnya Ahad, 15 Ramadhan 1435 H. Beberapa Anak PK Maninjau  menunjukkan peran ini (semoga Allah swt. membalas dengan kebaikan), pada catatan bersejarah musbaqah di bulan Ramadhan 1435 H tingkat kenagarian Maninjau yang dimotori Masjid Raya Maninjau (tuan rumah).  Musabaqah yang meliputi berbagai cabang berupa  Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ), Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ), Lomba Khutbah dan Azan, Lomba Melafazkan Asma’ul Husna, Lomba Penyelenggaraan Jenazah, serta lomba Tahfizh al-Qur’an bagian surat-surat Juz ‘Amma, yang pelaksanaannya tersebar dibeberapa tempat jorong Kubu Baru Panyinggahan dan Jorong Pasar, anak PK MAN Maninjau mengambil peran sebagai pemandu acara diantara cabang-cabang lomba tersebut.
Gambar/Photo : 
Suasana pembukaan Musabaqah/Lomba Ramadhan 1435 H antar anak nagari  Maninjau di Masjid Raya Maninjau (15 Ramadhan 1435 H )

Sungguh, inilah belajar yang sesungguhnya, inilah ilmu yang bermanfaat bagi anak-anak PK MAN Maninjau. Suatu pembuktian, bahwa yang sangat dibutuhkan bukan hanya mampu berteori-teori dalam lembaran buku atau mengupas habis segala macam keilmuan dalam kelas dengan duduk rapi di depan meja, tapi tuntutan pada mereka mampu mengaplikasikan keilmuan yang dimiliki sehingga bermanfaat untuk diri, orang lain,  dan tentu saja secara keseluruhan bermanfaat untuk Islam sebagai agama.
Photo/Gambar : 
Partisipasi anak-anak PK MAN Maninjau dalam mensukseskan kegiatan Musabaqah/Lomba Ramadhan 1435 H antar anak nagari Maninjau di Masjid Raya Maninjau (15 Ramadhan 1435 H)

Melihat peran beberapa anak PK MAN Maninjau dalam kegiatan besar sekenagarian Maninjau tersebut, tak dapat dipungkiri bahwa sesungguhnya umat ini hakikatnya butuh dengan mereka. Dengan demikian dapatlah dipahami, bahwa menjadi anak PK MAN Maninjau bukan sekedar menjadi pelajar biasa,  tetapi keberadaan mereka dapat menebar manfaat bagi lingkungan sekitar. Aduhai ... kenikmatan apakah yang dapat menandingi keutamaan kala diri bermanfaat?
Beruntunglah orang-orang yang mampu menentukan pilihan dalam hidupnya kearah kebaikan, dan merugilah orang-orang yang hidupnya tak lebih dari pada untuk kepentingan dirinya, dan celakalah orang-orang yang jangankan untuk berbuat baik, untuk diam dari kejahatanpun ia tak mampu.

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh


(Catatan PK Generation MAN Maninjau)