WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO

WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO
WENDRI NALDI EL-MANINJAUI KHATIB BANDARO

Sabtu, 05 September 2015

Kultum W. Khatib Bandaro : Mari Luruskan Tujuan Hidup Kita

Materi Kultum Wendri Nalki Khatib Bandaro :

“Mari Luruskan Tujuan Hidup Kita”

Kaum muslimin/muslimat Rahimakumullah !

Pernahkah kita mendengar dana pelaksanaan haji ditilap? Atau pelaku suap untuk lolos menjadi PNS orang-orang yang berlatar pendidikan agama Islam? Atau pejabat korup terhadap dana percetakan  Kitab al-Qur’an sebagai kitab suci? Atau dilembaga pendidikan yang katanya bercirikan khas Islam, taruhlah misalnya madrasah, tapi pola pendidikannya jauh dari nilai-nilai Islam? Seperti acara perpisahannya menggunakan music dengan nyanyian-nyanyian syair yang tidak mendidik, lomba class meeting futsal antar kelas dengan diiringi musik sambil joged, dan bangga dengan siswanya yang menjuarai lomba nyanyi sambil menggerak-gerakkan tubuh penuh syahwat?
Jika pernah, inilah fenomena sebagian umat Islam hari ini. Inilah fenomena kita yang umat Islam jumlahnya banyak tapi sama sekali tidak menunjukkan karakteristik Islam dalam kehidupan. Kita hari terombang-ambing  oleh zaman, terperosok dan larut di dalamnya. Jika kita tidak mengikutinya, kita akan ketinggalan, kata mereka yang telah tertipu dengan dunia ini dan telah kalah dalam perang pemikiran yang dilancarkan oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan Islam. Inilah zaman yang disinyalir oleh Rasulullah saw. dalam hadits dari Tsauban yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ahmad, bahwa hampir saja, umat Islam berada dalam jumlah yang banyak, tapi terombang-ambing tak tahu arah, Allah menghilangkan rasa takut dari hati musuh-musuh kalian dan menimpakan pada kalian penyakit wahn, yakni “hubbuddunya wa karahiyatulmaut “, cinta dunia dan takut akan kematian. Na’udzubillah.

Kaum muslimin/muslimat Rahimakumullah !

Fenomena apa sebenarnya ini? Ya, fenomena kita yang hakikatnya tidak memahami untuk apa kita diciptakan, tidak mengerti apa yang harus dilakukan di permukaan dunia ini, dan fenomena tipisnya keyakinan bahwa hidup di dunia ini bukanlah untuk selama-lamanya. Semua itu telah diajarkan oleh Islam, hanya kita tidak mengerti atau tidak mau mengerti. Sehingga yang terpatri dalam jiwa bahwa kita hidup dipermukaan bumi ini bagaimana cara hendak menyelamatkan diri semata agar tetap bertahan hidup, agar hidup mendapatkan kebahagiaan hari demi hari, sehingga kita lupa bahwa ada hidup setelah kehidupan ini. Jika demikian, apa bedanya kita dengan hewan? Yang hidup hanya bagaimana untuk bertahan hidup?

Ketahuilah !

Islam telah mengjarkan, kita diciptakan untuk beribadah,
 “ wamaa khalaqtuljinna walinsa illaa liya’buduuni”, Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku”, demikianlah Allah swt. menegaskan, terdapat dalam surat Adz-Dzaariyaat ayat 56. Maka segala aktifitas kita hendaklah dalam rangka menunaikan ibadah tersebut.
Untuk itu tempuhlah kehidupan untuk menunaikan ibadah. Silahkan kais rezki, cari kedudukan, cari keamanan diri, tapi haruslah dalam rangka agar ibadah kita kokoh, sebab ibadah tanpa rezki tidak akan terwujud, ibadah tanpa kedudukan dan keamanan tidak akan berjalan dengan baik.
Dari ibadah inilah akan memancar nilai-nilai Islam yang hakiki, segala macam penyimpangan yang menggiring kita tentu akan terhindar, karena ibadah tidak akan diterima melalui penyimpangan.  Tidak akan mungkin kita akan melakukan apalah namanya korupsi, menilap uang rakyat, atau mencari mata pencaharian dengan cara yang gelap, mengumbar hawa nafsu dan mengikuti syahwat dunia karena kita tahu semua itu bertolak belakang dari konsep ibadah. Maka kesadaran kita akan ibadah akan membawa kita pada jalan-jalan lurus yang diridhai oleh Allah swt. Mari kita luruskan tujuan hidup kita.

Jika ini kita pahami dengan baik, dan seluruh umat Islam memahaminya, insya Allah takkan ada istilah pelaku-pelaku kemaksiatan, kemungkaran dan segala macam tindakan amoral dimotori oleh umat Islam. Seberapa kita baru yang memahaminya? Wallahua’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar